Wanita Indonesia Menurut Saya.................
Menurut pendapat saya, perempuan masa kini adalah
perempuan yang tahu dan sadar akan kodrat dan posisinya sebagai wanita. Tahu
dan peka akan perubahan sosial, tidak mudah tergoyahkan, dan mampu memilah
sampai di mana seharusnya wanita itu menunjukkan eksistensinya. Mengerti
kapasitas dan kemampuan diri, tidak berusaha melampaui dari sosok pria yang
notabene diciptakan sebagai khalifah bagi dirinya dan keluarganya kelak. Wanita
tidak bisa memungkiri banyak perbedaan-perbedaan yang jelas antara sosok wanita
dan pria, baik dari segi fisik, mental, pola pikir, ketahanan dan kemampuan
bekerja. Meskipun emansipasi sudah menjadi landasan yang berakar untuk sebagian
para wanita, tapi perlu dipertanyakan seperti apa emansipasi yang sebenarnya?
Apa sebenarnya yang diharapkan dari emansipasi itu? Sudah sejalankah dengan
konsep emansipasi yang dimaksud? Apakah benar perjuangan dari emansipasi
dimaknai hanya sebatas perempuan bisa mempunyai hak yang sama dengan laki-laki
dalam semua bidang?
Kartini, sebagai
pelopor perjuangan kaum perempuan, memang menyerukan persamaan hak antara
lelaki dan perempuan. Tapi hal itu berdasarkan kegelisahan hatinya menyaksikan
wanita-wanita Jawa yang terbelenggu oleh adat istiadat yang merendahkan harga
diri wanita. Tujuan utama Kartini adalah menginginkan hak pendidikan untuk kaum
wanita sama dengan laki-laki. Itu saja! Dan hasil dari menuntut ilmu ini bukan
sebagai ajang untuk menunjukkan superioritas wanita, tetapi justru digunakan
untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi generasi yang berkualitas.
Inilah yang
disalahartikan oleh kebanyakan kaum wanita saat ini. Emansipasi mereka artikan
sebagai ajang unjuk diri dan menuntut persamaan hak dengan laki-laki. Wanita
sudah tidak perlu lagi diatur-atur oleh ayah, kakak laki-laki, bahkan suami.
Wanita sibuk mengejar karir dan prestasi di luar dan mengabaikan anak mereka di
rumah. Wanita yang memilih berumah tangga dianggap tidak produktif.
Kerugian bagi lelaki
adalah lahan kerja untuk laki-laki sebagai suami dan pencari nafkah keluarga
juga semakin sempit. Dalam Islam juga dikatakan tidak ada larangan bagi
perempuan untuk keluar rumah dan bekerja selama tidak melalaikan kewajibannya
sebagai istri dan ibu. Bila memang ingin menuntut persamaan hak, sebaiknya
utamakan dari segi kecerdasan dan keterampilan. Dan sebenarnya, wanita memang
tidak diwajibkan bekerja selama suami bisa menafkahinya secara rutin dan
berkecukupan. Karena dilihat dari daya fisik wanita, yang fitrahnya mendapat
haid setiap bulan, hamil, melahirkan, menyusui, tentu itu semua bukan hal yang
ringan bagi wanita untuk menjalankannya.
Sedangkan lelaki
diwajibkan bekerja karena dianugerahi fisik yang kuat, serta tekstur fisik yang
juga kuat. Kewajiban ini bukan hanya sekedar perintah, tetapi sangat berat pertanggungjawabannya
di akhirat kelak.
Inilah yang harusnya
ditelaah bagi seluruh wanita tentang makna emansipasi. Bukan sekedar bekerja di
bidang yang dulunya hanya dikerjakan laki-laki dan berlomba-lomba mengejar
kesuksesan paling banyak. Tapi berusaha meraih ilmu setinggi-tingginya untuk
kepentingan generasi selanjutnya di masa depan, karena tidak ada ilmu yang
tidak bermanfaat, apapun ilmunya. Wanita masa kini adalah wanita yang cerdas
dan sadar akan dirinya sebagai wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar