-PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang psikologi
1. Edwin G.Boring dan Herbert S. Langfeld
Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia.
2. Garden Murphy
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Beberapa pengertian diatas, pada dasarnya membahas tentang keadaan manusia. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
-PSEUDOSAINS
Ilmu semu (Inggris: pseudoscience) adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktek yang diklaim sebagai ilmiah tapi tidak mengikuti metode ilmiah. Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah, tapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan seringkali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum. Contoh : meramal dari raut wajah, atau garis tangan.
Istilah pseudoscience muncul pertama kali pada tahun 1843 yang merupakan kombinasi dari akar Bahasa Yunani pseudo, yang berarti palsu atau semu, serta Bahasa Latin scientia, yang berarti pengetahuan atau bidang pengetahuan. Istilah tersebut memiliki konotasi negatif, karena dipakai untuk menunjukkan bahwa subjek yang mendapat label semacam itu digambarkan sebagai suatu yang tidak akurat atau tidak bisa dipercaya sebagai ilmu pengetahuan.
TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI
A. Untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala jiwa, dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada
khususnya.
B. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana
untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak.
C. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
D. Untuk memberi kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia.
RUANG LINGKUP KAJIAN PSIKOLOGI
a) Seluruh aspek dari perilaku manusia.
b) seluruh aktifitas dan perilaku manusia, apa, dimana, dan bagaimana.
c) umum, klinis, pendidikan, perkembangan, sosial, industri/organisasi, dan eksperimentasi
lain dalam lintas disiplin.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
Sebagai suatu ilmu yang telah berdiri sendiri, psikologi mempunyai hubungan saling membantu dengan ilmu-ilmu yang lain. Di bawah ini akan dikemukakan hubungan-hubungan tersebut, yaitu:
1. Hubungan Psikologi dengan Fisiologi
Manusia hidup secara keseluruhan jasmani dan rohani, keduanya saling terjalin yang tampak di dalam tingkah laku. Oleh karena itu alangkah tepatnya jika pengetahuan tentang psikologi dihubungkan dengan fisiologi, misalnya tentang sistem saraf (nervous systems), sistem kelenjar (glandular systems), dan sebagainya, sehingga kita akan memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku itu. Pengetahuan tentang embriologi dan genetika, akan memberi kejelasan tentang masalah heredity sebagai suatu basis dari perbedaan manusia dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan.
2. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi dan Antropologi Budaya
Dengan kedua ilmu tersebut (sosiologi dan antropologi budaya), kita dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek penyelidikan psikologi.
3. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang memepelajari hakikat segala sesuatu di dalam alam semesta, termasuk juga manusia yang hidup bersama jiwa dan raganya. Oleh karena itu filsafat juga mempelajari tentang masalah-masalah hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa dengan Tuhan sebagai penciptanya, dan sebagainya.
4. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam
Ciri khas dari ilmu pengetahuan alam adalah bahwa penyelidikannya menggunakan metode induktif, yaitu dengan jalan mengumpulkan data kemudian baru diambil kesimpulan. Pada saat psikologi masih merupakan cabang filsafat, ia menggunakan metode deduktif dan renungan-renungan. Tetapi setelah abad 17, di mana ilmu alam mulai berkembang operasinya dengan penemuan-penemuan baru, maka psikologi menggunakan metode induktif sebagai metode penyelidikan sampai sekarang.
5. Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Sosial
Salah satu kegunaan psikologi adalah untuk dapat mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan, khususnya antar manusia. Kita akan lebih berhasil dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, seperti perdagangan, peridustrian, perundang-undangan/hukum dan sebagainya, jika di antaranya kita dapat mengetahui bagaimana tingkah laku kita sendiri dan tingkah laku orang lain, dengan keberhasilan pekerjaan kita. Oleh sebab itulah ilmu-ilmu sosial seperti : ekonomi, sosiologi dan sebagainya membutuhkan bantuan psikologi, bahkan kemudian beroperasi ke dalam tubuh psikologi itu sendiri hingga terjadilah spesialisasi-spesialisasi seperti : psikologi industri, psikologi kriminal, psikologi sosial dan sebagainya.
6. Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Keguruan
Para pendidik perlu mengetahui bahkan mendalami psikologi untuk kepentingan suksesnya pendidikan terhadap anak didiknya. Karena mendidik dan mengajar yang berhasil di antaranya harus menyesuaikan diri dengan keadaan jiwa anak, baik mengenai bakatnya, kapasitas intelektualnya, minatnya, wataknya, konflik batinnya dan sebagainya yang semuanya itu memerlukan psikologi sebagai dasar dibarengi dengan pengetahuan tentang teknik, teori dan praktek evaluasi. Oleh karena itu ilmu-ilmu keguruan pun perlu memasukkan pertimbangan-pertimbangan psikologi ke dalam tubuhnya demi kesempurnaan ilmu itu.
7. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi adalah ilmu yang memepelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Jadi baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia, dengan cara meninjaunya dari sudut yang berlainan, misalnya mengenai keturunan. Biologi memandang keturunan adalah hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor kehidupan yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, sedangkan psikologi memandang keturunan adalah hal-hal yang berkaitan dengan sifat, bakat, watak, tingkat inteligensi, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar