Sabtu, 11 Desember 2010

RENAISSANCE DAN ABAD XVII

Pengertian dan gambaran umum
Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan. Renaissance ditandai oleh kelahiran kembali di berbagai ilmu, seperti ilmu sastra, kesenian, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan alam berkembang pesat berdasarkan metode eksperimental.
Nicolaus Copernicus, Johannes Kepler, dan Galileo Galilei adalah contoh ilmuwan yang membawakan wawasan baru dengan penemuan – penemuan yang penting. Copernicus, berdasarkan penyelidikannya, mengemukakan bahwa pandangan geosentris yang dianggap benar selama berabad-abad sebelumnya ternyata salah. Menurut Copernicus, bukan bumi yang menjadi pusat, melainkan matahari adalah pusat jagat raya. Galileo Galilei kemudian memperkuat teori Copernicus tentang heliosentris.
Di bidang filsafat, peletak dasar filsafat zaman renaissance adalah Francis Bacon (1561-1623), seorang filsuf dari inggris.
4 Penekanan dari gerakan renaissance ini :
  • Manusia menjadi pusat alam semesta bukan Tuhan (Theosentris >< Antroposentris)
  • Rasio menjadi satu-satunya alat untuk mengerti kebenaran. Karena sudah matang & bisa menguasai segala sesuatu
  • Dunia menjadi sasaran terakhir perjuangan manusia & alam semesta hanya menjadi tempat bermain manusia.
  • Konsep filsafat Yunani dan Romawi kuno menjadi teladannya [No: 3& 4 = konsep Tuhan sudah terlalu tua , wahyu tidak diperlukan lagi]
    1. Gerakan ini menjadikan pengetahuan alam semesta menjadi puncak kejayaan. Banyak penemuan-penemuan baru yang berguna untuk perkembangan dunia pendidikan. Misal : Colombus Copernicus, Galileo, Johan Gutherberg.
    2. Salah satu hasil yang berguna untuk kekristenan : menuliskan Alkitab dalam bahasa daerah setempat sehingga bisa terjangkau oleh orang awam.
    3. Bangkitnya Scholastic movement yang mendorong orang-orang awam untuk belajar.
    4. Pengajaran Alkitab ditinggalkan, yang dipertahankan hanya pelajaran moralitas Yesus berbuat baik untuk dunia sekarang ini.
 FILSAFAT ABAD XVII
Tiga aliran besar filsafat yang muncul dan berkembang pada abad XVII adalah rasionalisme, empirisme, dan idealisme.
1. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengetahuan satu-satunya yang benar adalah rasio (akal budi). Tokoh-tokoh terpenting aliran rasionalisme adalah Blaise Pascal, Baruch Spinoza, Christian Wolff, dan Rene Descartes (1596-1650).
Rene Descartes dijuluki Bapak filsafat modern. Ucapannya yang terkenal adalah cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Ungkapan ini mempunyai makna lebih dalam dari sekedar pengertian harafiah. Dengan ungkapan itu hendak dinyatakan metode yang dianut Descartes yakni metode kesangsian. Descartes mengatakan bahwa segalanya harus disangsikan secara radikal, dan tidak boleh diterima begitu saja. Kalau suatu kebenaran tahan terhadap kesangsian (artinya tidak disangsikan lagi), itulah kebenaran yang sesungguhnya dan harus menjadi fundamen bagi ilmu pengetahuan.
Itulah sebabnya Cogito Ergo Sum harus diartikan sebagai saya yang sedang sangsi, ada. Bagi Descartes, berpikir berarti menyadari. Jika saya menyangsikan maka saya menyadari sungguh-sungguh bahwa saya menyangsikan. Kebenaran itu pasti, sebab saya mengerti dengan jelas dan terpilah-pilah (clearly and distinctly).
Menurut Descartes, dalam diri manusia terdapat tiga ide bawaan sejak lahir, dan itulah yang merupakan kebenaran. Ketiga ide itu adalah pikiran, Allah, dan keluasan.
Mengapa pikiran? Karena kalau saya memahami dari sebagian makhluk yang berpikir, maka hakekat saya adalah pemikiran. Mengapa Allah? Kalau saya mempunyai ide sempurna, harus ada penyebab sempurna ide itu. Karena akibat tidak pernah melebihi penyebabnya. Dan mengapa pula keluasan? Karena saya mengerti materi sebagai keluasan (eksistensi).
Satu-satunya alasan untuk menerima dunia materi adalah bahwa Allah akan menipuku jika Ia memberikan ide keluasan padahal tidak ada suatu pun yang mempunyai luas. Tapi, menurut pengamatan, di luarku ada dunia materi. Jadi, Allah itu ada.
Menurut Descartes, manusia terdiri dari jiwa (pemikiran) dan tubuh (keluasan). Tubuh adalah mesin yang dijalankan jiwa. Dengan pandangan seperti ini, Descartes mengakui dualism dalam manusia.
2. Empirisme
Empirisme adalah aliran yang mengajarkan bahwa hanya pengalaman (lewat indra) merupakan sumber pengetahuan yang benar. Jadi, empirisme bertolak belakang dengan pandangan rasionalisme. Immanuel Kant kemudian mendamaikan kedua pandangan yang sangat ekstrim tersebut.
Tokoh-tokohnya yang terpenting adalah Thomas Hobbes dan John Locke, keduanya dari Inggris.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar